Filed under: by: Hehehe....

MAKAM YESUS DITEMUKAN?


Tulisan: Herlianto.
Penulis adalah Dosen Kajian Perjanjian Baru di STT Jakarta. Sebenarnya dari seorang doktor yang pakar Perjanjian Baru diharapkan keluar produk ilmiah yang obyektip, tetapi kajian yang dikemukakan lebih bersifat perpanjangan stereotip imani yang subyektip dari sensasi dan fiksi sains yang dipromosikan Jesus Seminar, James Tabor, dan sutradara film fiksi James Cameron. Ini bisa mengecoh para mahasiswa dan menurunkan kredibilitas institusi kondang yang diwakilinya.


Menarik membaca ‘Kontroversi Temuan Makam Keluarga Yesus’, yang ditulis sdr. Ioanes Rachmat, hanya perlu dikoreksi karena banyak informasinya tidak lengkap dan akurat.
Disebutkan bahwa Mariamene e Mara adalah Maria Magdalena, ini asumsi prematur, soalnya tidak ada buktinya. Memang dalam Kisah Filipus ada nama Mariamne, tapi disitu disebut bahwa ia saudara Filipus, ikut menginjil dan membaptis dan menganut sekte yang asketik, dan melakukan selibat, jadi beda. Ini menunjukkan bahwa tulisan ini langsung dibangun di atas landasan asumsi yang dipercaya penulisnya sebelum terbukti.

Mengenai Matius disebut antara lain ada dalam silsilah Yesus. dalam silsilah ada nama Matan/Matat, kalau ini yang dimaksud berarti kakek dari Yusuf. Ini artinya kuburan itu sudah ada sebelum Yesus, jadi kalau sudah punya kuburan keluarga mengapa dikuburkan ke kuburan Yusuf dari Arimatea? Kalau disebut Matius anak Alfeus dan menurut James Tabor (Jesus Dynasty) adalah Alfeus saudara Yusuf, apa buktinya? Kalau Matius dikuburkan disitu mengapa Alfeus tidak? James Tabor termasuk dalam konspirasi Cameron dan Jacobovici, yang pendapatnya tidak diterima umumnya masyarakat arkeologi Alkitab.

Menurut penelitian DNA, disebutkan “tidak ditemukan adanya hubungan persaudaraan material antara “Yesus” dan “Maria Magdalena”. ... Bisa jadi Maria Magdalena adalah isteri sah Yesus, dan bisa jadi “Yudas anak Yesus” adalah anak Maria Magdalena juga.” Disini jelas juga bahwa penulis membangun satu asumsi rekaan berdasarkan asumsi rekaan sebelumnya. Test DNA (kalau memang benar) tidak menunjukkan apa-apa kecuali bahwa tulang yang diperkirakan tulang Yesus dan Mariamene bukan bersaudara, ada banyak kemungkinan untuk menghasilkan kesimpulan. Bisa juga Mariamene isteri Matius, Yusuf, atau Yudas atau tidak dengan satupun (mengapa tidak dilakukan test DNA?), kesimpulan ini sudah digiring dari asumsi bahwa Yesus anak Yusuf itu Yesus dari Nazaret dan Mariamene itu Maria Magdalena yang jadi isteri dan beranak Yudas.

Ditulis bahwa “Prof Goren menyatakan bahwa dua huruf dari nama “Yeshua” (Yesus) pada inskripsi Aramaik di osarium Yakobus itu terdapat lapisan Patina asli yang berusia tua. Dengan demikian, keseluruhan frase “saudara dari Yesus” pada osuarium Yakobus iu harus dinyatakan asli.” Ini kesimpulan distortif. Yuval Goren mengakui ada dua huruf yang diduga asli namun kesimpulan keseluruhan asli adalah kesimpulan Hershel Shanks. Goren adalah orang terdepan yang menyatakan bahwa osuari itu tua, tetapi inskripsi itu pemalsuan modern. Di sisi lain osuari ada relief Rosetta yang kabur, tapi inskripsi tulisan “Yesus anak Yusuf, saudara Yakobus” masih tajam, bentuk syntax huruf meniru foto huruf pada artifak kuno dari buku-buku Arkaeologi. Oded Golan tidak ditangkap karena inskripsi ‘saudara Yesus” tetapi ia ditangkap dengan tuduhan selama belasan tahun melakukan pemalsuan barang antik termasuk ‘Jehoash Insciption’ (inskripsi palsu dikaitkan Bait Salomo untuk mendongkrak harga), ini skandal besar bisnis arkeologi. Ketika digeledah, di ruang kerja Golan ditemukan alat-alat dan berbagai tahap pemalsuan oleh otoritas Israel (IAA).

Disebutkan bahwa menurut “Tabor dan Jacobovi ada kemungkinan satu osuari yang hilang dari Talpiot itu osuarium Yakobus.” Kedua osuari itu berbeda ukuran (yang satu 60 yang lain 50 cm panjangnya), demikian juga Amos Kloner pemimpin ekspedisi penemu makam Talpiot menyebutkan bahwa osuari ke-10 sama sekali tidak memiliki inskripsi sebelum hilang. Osuari Yakobus diakui oleh Golan berasal dari Silwan dan sudah diperolehnya pada tengah tahun 1970-an sebelum tahun 1978 dimana keluar peraturan semua penemuan arkaeologis menjadi milik negara, bekas tanah dikedua osuari itu berbeda, demikian juga relief keduanya beda. Laboratorium FBI menyebutkan bahwa foto osuari yang diambil dari ruangan Golan berasal tahun 1970-an. Makam Talpiot ditemukan tahun 1980.
Mengenai patina Yakobus dan Tapiot yang dianggap sama jadi disimpulkan Yakobus berasal Tapiot, Ted Koppel dalam bukunya ‘The Lost Tomb of Jesus – A critical Look’ mendapat pernyataan tertulis dari direktur Suffolk Crime Laboratory, bahwa dalam laporan mereka tidak disebut ada kesamaan patina itu, Ahli forensik yang memeriksa DNA secara tertulis juga menyangkal menyimpulkan bahwa Mariamene isteri Yesus anak Yusuf. Ini kembali menunjukkan adanya manipulasi informasi seorang sutradara film fiksi.

Kombinasi nama Yusuf, Maria, Yesus, Mariamene (yang diasumsikan sebagai Magdalena) disebutkan oleh Feuerverger memiliki kemungkinan 1:600, dan kalau Yakobus dimasukkan, angkanya 1:30.000. Kembali ini didasarkan asumsi bahwa 4/5 nama itu sekeluarga. Kalau kita hilangkan asumsi Mariamene dan Yakobus, angkanya menjadi 1:puluhan saja, inipun kalau asumsi bahwa Yose itu Yusuf ayah Yesus dari Nazareth, Maria itu isteri Yusuf dan Yesus anak Yusuf adalah Yesus dari Nazareth. Nama di Israel biasa dikaitkan nama ayah atau asal, tidak lazim dikaitkan saudara. Feuerverger menyebut nama-nama itu umum di Israel dan nama ‘Yesus anak Yusuf’ perbandingannya 1:190, tapi kita tidak tahu apakah Yesus anak Yusuf itu Yesus orang Nazareth (dalam Injil nama terakhir ini yang biasa disebut). Dalam situsnya ‘Dear Statistical Colleague’ (4 Maret 2007), Feuerverger menulis: “I now believe that I should not assert any conclusions connecting this tomb with any hypothetical one of the NT family.” Di Israel banyak ditemukan osuari dengan inskripsi ‘Yesus anak Yusuf’ antara lain bisa dilihat fotonya dalam ‘The Interpreter’s Dictionary of the Bible, vol.3, 1962, hlm.611’, yang ditemukan jauh sebelum dicetaknya buku itu.

Menyebut Yesus menikah dengan Maria Magdalena dan punya anak kembali menunjukkan asumsi yang imani yang tidak ada rujukannya dalam sejarah, dan menggunakan ayat ‘murid yang dikasihi’ yang digambarkan bersandar di dada Yesus disebelah kanannya pada waktu Perjamuan sebagai anak Yesus kembali merupakan asumsi imani (dalam the Da Vinci Code ditafsirkan sebagai Maria Magdalena).
Mengenai kritik bahwa tak mungkin Yusuf yang miskin dari Nazaret memiliki kuburan keluarga di Yerusalem, disebutkan dalam artikel bahwa Yohanes Pembaptis dibuatkan kuburan oleh pengikutnya dan Yesus juga, kembali ini merupakan asumsi yang mengada-ada, soalnya kalau benar itu kuburan keluarga Yesus mengapa saudara-saudara Yesus tidak dikubur disitu (Yose ditafisr panggilan Yusuf dan bukan saudara Yesus), padahal disitu ada nama lain yang tidak jelas memiliki hubungan keluarga dengan Yesus dari Nazaret. Kalau para murid bisa menyediakan makam untuk keluarga Yesus bukankah otoritas Yahudi/Romawi kala itu tinggal mengumumkan bahwa kuburan Yesus ada di Talpiot dan bukannya mengeluarkan isu ‘mayat Yesus dicuri’?
Dari berbagai asumsi yang belum jelas secara ilmiah itu Ioanes Rachmat mau membangun kesimpulan bahwa asumsi-asumsi itu kejadian sejarah obyektif sedangkan kebangkitan adalah metafora. Ini kembali adalah asumsi yang perlu dibuktikan, maka sayang kalau bukti belum jelas sudah dikeluarkan hipotesa yang demikian.

0 komentar: