Filed under: by: Hehehe....

Berpaling Dari Yesus Karena Cinta?
By : Andhika


Mencintai dan dicintai adalah hak semua orang. Tentu kita semua setuju dengan hal itu. Tapi, gimana kalo cinta malah membuat kita berbelok menuju jurang maut? Bukannya kebahagiaan yang didapat, malah kematian kekal yang diraih. Iiiiihhh… amit-amit dech!

Pada dasarnya Tuhan menciptakan manusia berpasangan. Itu terbukti dari Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, nenek moyang kita. Jadi, wajar bila kita tertarik dengan lawan jenis kita (asal nggak tertarik dengan sesama jenis lho!). Cowok tertarik dengan cewek, atau sebaliknya, adalah sangat manusiawi.

Saat kita SMA, orang bilang itu masa-masa paling indah yang pernah terjadi dalam hidup kita. Pada masa itu kita baru aja merasakan kedewasaan, dan di barengi oleh timbulnya perasaan kepada lawan jenis. Kita begitu muda dan begitu bebas dalam memilih pasangan kita, karena saat itu hubungan yang terjadi hanyalah sebatas hubungan pacaran biasa, nggak lebih dari itu. Pendek kata, pacaran semasa SMA tuh nothing to lose, alias nggak ada ruginya, dengan cacatan harus murni pacaran aja, nggak usah berbuat yang neko-neko.

Namun saat kita beranjak dewasa, sekitar usia 23 keatas, persepsi kita mengenai pacaran akan berubah 180 derajat. Lho, kok bisa? Iya, sebab masa pubertas kita udah lewat. Mayoritas orang yang berumur sekian ini akan lebih memikirkan hubungan jangka panjang dibanding hubungan yang cuma have fun aja. Kalo cowok, dia akan bekerja banting tulang untuk menyiapkan bekal berumah tangga kelak. Nah, kalo cewek, mereka pasti harap-harap cemas! Kenapa begitu? Sebab pada usia seperti ini mereka sangat menantikan seorang pendamping hidup yang dapat mengayomi mereka. Seseorang yang sekiranya mapan dan bisa diajak untuk melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih tinggi.

Sudah terbentuk paradigma atau pola pikir di masyarakat kita bahwa pada usia tertentu (yang menurut mereka sudah ‘cukup’ usia), jika seorang gadis belum menikah pada usia tersebut, maka gadis itu akan divonis nggak laku (emang martabak pake nggak laku segala?!). Memang sih nggak ada undang-undang atau peraturan pemerintah yang mengatur tentang hal ini. Tetapi, gunjingan dan omongan orang tentang hal ini lebih menyakitkan dari penyakit apapun di dunia ini. Belum lagi ditambah omongan ortu kita yang mungkin mereka malu anak gadis mereka belum kunjung mendapatkan pendamping. Maka, jadilah si gadis pusing tujuh keliling untuk mencari solusi tercepat dan mungkin bukan yang terbaik.

Dalam keadaan yang kepepet seperti itulah, seorang cewek dapat main serobot tanpa memperdulikan apapun. Bahkan, banyak sekali cewek yang akhirnya melepas imannya kepada Yesus dengan memilih seorang cowok yang tidak seiman untuk dijadikan pendamping hidup. Dan yang paling penting bagi mereka adalah yang penting laku! Apa itu keputusan yang benar? Coba sedikit kita kupas.

Didalam dunia ini, hanya ada SATU Juru Selamat sejati, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Alkitab berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengkaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. (Yohanes 3:16). Coba kita lihat yang bergaris bawah. Itu jelas menunjukkan jalan keselamatan! Banyak orang didunia ini yang mencari-cari keselamatan kesana kemari. Bahkan ada yang rela mengeluarkan uang puluhan hingga ratusan juta untuk sekedar ‘membeli’ keselamatan. Tetapi, Tuhan Yesus memberi kita keselamatan dengan CUMA-CUMA alias gratis! Tuhan cuma meminta kita untuk percaya penuh kepada-Nya. Apa susahnya sih? Masa kita akan melepas keselamatan yang begitu berharga ini? Toh Tuhan Yesus juga nggak minta uang atau harta, dan yang terpenting kasih-Nya tak berpamrih. Beda kan dengan orang dunia, yang sering mengatakan : “Aku mau menikah sama kamu, asal kamu mau masuk…..”. See, dari sini aja udah kelihatan perbedaannya.

Next, didalam Kristen dikenal pernikahan untuk selamanya. Coba saudara dengar kalau pendeta sedang memberkati kedua mempelai, pasti dia akan bertanya satu dengan yang lain : “Suami/istri, apakah engkau bersedia mencintai istri/suamimu dalam suka maupun duka, muda maupun tua, sehat maupun sakit sampai maut menjemputmu?” Anda yang pernah hadir dalam pemberkatan gereja pasti tau benar akan perkataan ini. Mari kita tekankan pada kata yang bergaris bawah. Sampai maut menjemputmu alias sampai mati. Dalam pernikahan Kristen, Tuhan Yesus sudah memberi peringatan keras, “Jadi, jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap istri dari masa mudanya”. (Maleakhi 2:15). Wow, firman Tuhan sungguh dahsyat, bukan? Dari firman Tuhan itu kita bisa menyimpulkan bahwa haram bagi kita untuk mencintai, atau bahkan menikahi wanita lain selain istri kita. Dan yang dimaksud dengan istri masa mudamu adalah istri yang menikah dengan kita. Tuhan nggak main-main dengan hal yang satu ini. Makanya, didalam Kristen, nggak ada yang namanya istri dimadu. Nggak tau arti dimadu? OK, diduakan. Masih bingung juga? Artinya di POLIGAMI….! Itu lho, suami yang punya lebih dari satu istri dan yang katanya sah (?).

Dalam hubungan poligami, siapa sih yang lebih dirugikan? Pastilah istri dan anak dari pernikahan yang pertama. Coba bayangin, Anda dengan berat hati meninggalkan Yesus untuk akhirnya menikah dengan cowok itu, tapi setelah itu Anda dipoligami alias dimadu tanpa dicerai, bisa bayangin sakitnya? Mungkin jika Anda sudah dalam keadaan seperti itu hati Anda akan mengatakan; lebih baik nggak kawin daripada dimadu. Iya nggak? It’s too late! Anda sudah terlanjur punya dosa yang membuat Tuhan murka!

Saudara yang terkasih dalam Yesus, saya nggak akan menghakimi orang yang sudah terlanjur memilih jalan yang salah. Karena, pada dasarnya Tuhan Yesus tidak pernah memaksa kita untuk mengikut Dia. Dia hanya mengingatkan kita melalui cara-cara-Nya yang luar biasa, supaya kita beroleh hidup. Dia berkata dalam Wahyu 3 ayat 20,”Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku”. Saya yakin, Tuhan Yesus tau segala pergumulan kita dan doa kita. Jadi, jika kita belum mendapat apa yang kita doakan, itu mungkin disebabkan kita belum saatnya untuk menerima berkat dari Dia. Mungkin kita belum siap untuk menerima apa yang kita inginkan. Tuhan mau kita berproses dahulu, agar kita menjadi semakin kuat dalam iman.

Dan terakhir, saya ingin bertanya kepada Anda, apakah Anda mau menggadaikan keselamatan Anda sehingga yang Anda peroleh nanti hanya maut, hanya demi cinta yang nggak jelas? Atau, Anda memilih Yesus dalam hidup Anda, dan menunggu Yesus memberikan yang terbaik untuk Anda? Kalau saya ditanya, maka dengan tegas saya jawab : AKU AKAN MEMILIH YESUS!!!!!!!!!!!!!

Amien..

2 komentar:

On 24 Februari 2008 pukul 01.13 , God's so good mengatakan...

Tuhan itu baik...tidak pernah terlambat malaksanakan rencana-Nya...mohon dukungan doa untuk saya agar dapat sembuh dari psoriasis,saya sudah menerima dalam iman bahwa saya sudah sembuh. Terus berkarya di dalam Tuhan...

 
On 13 Desember 2009 pukul 02.54 , Zulfahmi mengatakan...

Bukan mau mencampuri urusan iman anda. Tp saya sering bertanya tanya, kenapa, jika yesus adalah tuhan kenapa dia

tidak bisa mengkristenkan kaum yahudi yerusalem dsktnya?

Tidak menolong yohanes bapa baptisnya dan dibiarkan dipenggal kepalanya, apakah ini kedurhakaan yg menyebabkan dia disalib dan dibiarkan juga oleh Tuhan untuk mati terkutuk(tesalonika) ditiang salib walau telah teriak2 Eli Eli lamasabhaktani?

Haruskah tuhan dilahirkan dari manusia?

Haruskah tuhan disalib untuk menebus dosa kita? Kan lebih baik, seperti pastor dalam bilik pengampunan dosa atau diampuni saja.

Yohanes 4:6.

Lukas 21:8-lukas 21:32-33. Apakah paulus yg dimaksud?